Share

Share |
"Selamat Datang di http://purwanti-radiologisinjai.blogspot.com, di webside ini kami akan memberikan berita terkini seputar kesehatan, pengetahuan dan teknologi "

Kamis, 09 Desember 2010

Asap Rokok Jadikan Anak-Anak Hiperaktif

ANTARA/REUTERS
TEMPO Interaktif, New York - Sebuah penelitian yang dipublikasikan di Archives of Pediatrics and Adolescent Medicine menunjukkan anak-anak yang menghirup asap rokok memiliki kecendrungan hiperaktif dan bersikap 'buruk.' Penemuan ini mendorong para orang tua perokok untuk berhenti atau setidaknya merokok di luar rumah.

Meski demikian, penelitian ini belum mengetahui bagaimana kandungan tembakau dalam rokok bisa mempengaruhi kinerja otak anak-anak. “Kami mengetahui bahwa terpapar asap rokok dapat menyebabkan masalah kesehatan fisik bagi anak-anak, kemungkinan adanya masalah kesehatan jiwa belum pernah benar-benar dieksplorasi," kata Mark Hamer Kepala Peneliti dari University College London.

Menurut Departemen Kesehatan Amerika Serikat, dua dari tiga anak usia 3-11 tahun terekspos asap rokok. Sementara satu dari lima anak usia 9-17 tahun terdiagnosa sakit mental atau kelainan adiktif di Amerika Serikat.

Hamer dan koleganya mengambil sampel air liur 901 anak-anak Inggris usia 4-8 tahun untuk mengukur tingkat paparan asap rokok dan meminta para orang tua menjawab pertanyaan seputar masalah sosial, emosi dan sikap anak-anak mereka. Hasilnya, semakin sering anak-anak terpapar asap rokok, rata-rata semakin buruk tingkat kesehatan mental mereka –terutama hiperaktifitas dan ketidakmampuan mengikuti perintah. Secara keseluruhan, sebanyak tiga persen dari keseluruhan anak mendapat skor 'abnormal' yaitu 20 keatas. Skor 40 menunjukkan tingkat kesehatan jiwa terburuk.

Anak yang sering terpapar asap rokok mendapat skor 44 persen lebih tinggi (lebih buruk) ketimbang anak yang jarang terpapar asap rokok. Anak-anak ini lebih sering terpapar asap rokok di rumah mereka.

Belum begitu jelas bagaimana asap rokok bisa menyebabkan masalah mental. Para peneliti sendiri menduga ini berkaitan dengan genetik atau pengaruh asap rokok si otak seperti dopamin. “Penelitian lebih lanjut dibutuhkan untuk menjelaskan keterkaitan ini,” kata Hamer.

Michael Weitzman dari New York University Medical Center yang tak terlibat dalam penelitian itu mengatakan hasil penelitian itu menunjukkan bukti bahwa anak-anak yang terpapar asap rokok dapat mengalami masalah kesehatan jiwa “Banyak orang mengetahui bagaimana asap rokok dapat meningkatkan resiko sindrom kematian bayi mendadak (SIDS), infeksi telinga dan asma,” kata Weitzman.

“Namun asap rokok ternyata juga memberikan beban besar terhadap kualitas hidup anak-anak, keluarga mereka, dan masyarakat karena meningkatnya masalah kesehatan jiwa anak-anak,” katanya.

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More